Social Icons

Pages

Rabu, 31 Juli 2013

I Miss You So Much Rizky




A
dzan ashar terdengar berkumandang sangat indah. Siapa lagi kalau bukan Gelar, muadzin sekolah yang merupakan ketua remaja mesjid di sekolahku. Bukan hanya pandai adzan, gelar pun kerap kali di bangga-banggakan oleh guru agama. Gara-gara ngajinya itu loh, luar biasa. Suaranya bagus. Gelar kini menjadi teman dekatku. Hampir di setiap ada aku pasti ada gelar. Kadang kami di pandang sebelah mata atau di tuduh pacaran oleh teman-teman, padahal aku sama sekali tak ada perasaan terhadapnya. Gelar pun tahu jika aku menyukai Angga,kakak kelas kami yang kini  entah kuliah diamana.

“Asya” seseorang berlari mengejarku menuju mushola dan duduk di teras mushola tepat di sampingku.
“eh Han” kataku  menyapanya.
 Dia hana, teman baikku sekaligus sahabatku. Hana luas pergaulan nya, ia anak periang dan cerewet. Alhasil ia mendapatkan banyak teman. Berbeda denganku. Aku sering diam jika di depan umum. Jarang sekali membuka pembicaraan atau memulai pembicaraan. Hana bilang aku aneh dan dingin. Mungkin memang itu faktanya. Kami berteman cukup lama, meskipun terkadang kami berselisih pendapat. Mungkin itulah yang namanya jodoh, dimana didalamnya ada dua insan yang saling melengkapi.
“tau gak Sya, tadi aku ketemu Rizky”
“wah?” jawabku malas.
“tapi dia dinginn banget Sya. Gak ngelirik sama sekali pas aku panggil-panggil”
“lagian, ngapain kamu panggil-panggil sih.”
“hehehe”
“sstttt orang nya ada tuh” aku menutup mulut nya, ia tidak akan berhenti nyeroscos sebelum ia kelelahan. Panjang umur. Baru saja kami membicarakan nya, kini ia telah ada di depan kami, Rizky. adik nya Rafi, orang yang Hana suka. Rafi seangkatan dengan kita, sedangkan Rizky adiknya beda satu tahun. Dengan santainya, Rizky melepas sepatunya dan  melewati kami untuk  mengambil air wudhu.
“Tuh kan dingin banget. Kita liatin juga dia masih aja kayak gtu”
“kamu ngapain malah jadi pusing sama Rizky, bukan nya kamu sukanya ke Rafi?. Udah ah, aku mau ngambil wudhu.” Aku berlalu dari Hana.
 Aku mulai memasuki koridor untuk menuju temat wudhu di belakang mushola. Tempat wudhu di mushola sekolah ku memang di pisah antara laki-laki dan perempuan. Namun, jalan untuk menuju ke tempat wudhunya sama, sehingga laki-laki dan perempuan bebas berlalu lalang. Rizky ada di depanku. Ia berjalan tanpa beban. Ku tajamkan lagi penglihatanku. Apa benar orang di depanku Rizky. Kenapa ada perasaan aneh ya. Ku tepiskan perasaan aneh itu dan terus berjalan di belakang nya.

Semua hal yang aku lakukan dan yang sedang  terjadi. Semua nya karena kamu! Kamu yang sesungguhnya tak pernah bisa aku hilangkan dari syaraf-syaraf otakku.  entah kenapa. Aku pun tak tahu. Aku seharusnya cepat melupakan semua kejadian ini. Tapi kenapa? Malah terbayang selalu. Dan kau tahu? Aku ingin menjerit sekeras-kerasnya dan berteriak kepadamu “ apakah kau mengerti?” tapi tunggu, aku sendiri tidak mengerti. Bagaimana ini? Sebenarnya siapa yang tidak mengerti, aku atau kah kamu? Aku pun bingung, kenapa semua ini terjadi padaku? Padahal kemarin aku masih baik-baik saja. Kemarin aku masih tertawa dan membiarkan mu berlalu.
***
“han,kok aku ngerasa ada yang aneh sama Rizky ya?”
“hah?” seperti dugaanku. Ia langsung antusias dan mengalihkan pandangan nya kearahku.
“iya. Kalo ngeliat dia itu kayak ngeliat Angga waktu kecil”
“ah masa sih Sya.. mirip sih dikit”
“banyak Han, jalan nya. Sikapnya. Semuanya hampir mirip”
“Hana, Asya. Jangan ngobrol terus. Perhatikan!” pak Mul yang berlogat batak memarahi kami Hana membetulkan posisi duduknya sedangkan aku, hanya mengarahkan oandanganku ke papan tulis.
***
+62896545*****
“Rizky?”
“Asya, liat deh” hana memperlihatkan sent message di Hpku.
“hah?? Apaaan lu?” aku panik. Aku rebut HP ku dan aku otak-atik. Tapi gak bisa. Pesan nya telah terkirim.
“ini seriusan no Rizky?”
“bener”
Drtttt…. Hp di tanganku bergetar.
“ah ini pasti Rizky “ pikirku dalam hati.ku buka pelan-pelan. Dan ternyata benar. Rizky mebalas sms Hana.

. +62896545*****
“iya, siapa”
“ah Han, dia ngebales nih. Ah kamuu nih ya” aku kesal padanya. Apa maksudnya ia seperti itu.
Hana tidak berkomentar apapun, Ia hanya tersenyum nyengir. Namun di dalam hatiku aku merasa ada sesuatu yang aneh. Aku merasa harus melanjutkan berkomunikasi dengan nya. Sudah kutepis beberapa kali pun hasilnya tetap sama. Selalu ada yang aneh jika aku berpapasan atau melihat Rizky. Aku kemudian membalasnya dengan tidak menyebutkan nama.
Seperti biasa, aku tidak pernah mau melakukan hal seperti itu. Membuang waktu dengan hal yang tidak berguna. Namun kali ini, aku ingin me reply semua sms dari mu. semua hal itu di luar kebiasaanku dan aku pun terus bertanya. “ ada apakah gerangan?”  aku terus membalasmu dan kita terlibat percakapan di Short Message Service (SMS).
Dari sana, mungkin kau kesal atau bagaimana. Aku tidak tau. Yang jelas gara- gara itu, kau marah terhadapku. Sebenarnya aku senang. Senang ternyata kamu tidak sedingin yang orang katakan. Kamu seperti anak lain nya. Suka bercanda, walau sedikit kasar.
Waktu terus berganti, menit terus berlalu. Aku tetap tidak meberitahumu siapa sebenarnya aku, aku tidak mau ada kecanggungan atau perbedaan di antara kita. Aku tidak mau kau diam. Namun kau terus memaksaku dengan berbagai alibi dan mengancamku dengan berbgai cara. Aku tetap bungkam dan tidak meberi tahumu.  Aku takut kau berubah.
Detik seolah mengejar langkahku. Aku dan kau  sama-sama keras kepala. Aku tidak mau memberikan identitasku. Dan kamu, tetap penasaran denganku. Seperti peribahasa, akhirnya kamu mengetahui juga. Kehawatiranku berwujud, kamu mulai berbeda. Sedikit dingin dan hanya mengeluarkan kata-kata seperlunya. Persis seperti yang di certiakan Hana.  Aku mulai gelisah dan terus berfikir. Mencari alasan yang paling tepat kenapa aku begitu khawatir dengan perubahan sikapmu. Bukan hanya itu, aku pun serasa kehilangan mu. 2 hari, waku untukku mengingatmu.
Rizky, dapatkah kau tahu arti perasaanku? Aku yakin ini bukan perasaan cinta yang aku rasakan. namun sebuah perasaan dimana aku ingin selalu berada di dekatmu dan menjadi pelindungmu. Perasaan apakah yang seperti itu?
Kini aku hanya bisa diam. Diam menatap senyum mu dan berdoa agar kau selalu di lindungiNYA. Tak peduli apapun. Aku akui, I miss you so much Rizky!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar